Dorongan seks apa yang dapat dibuat oleh tawa seorang perempuan, dan inti kejantanan sejati.
Dorongan seks apa yang dapat dibuat oleh tawa seorang perempuan, dan inti kejantanan sejati. ditulis oleh Jalaluddin Ar Rumi. Diambil dari siri parabel-parabel cinta dari matsnavi Rumi yang dialih bahasa dengan tajuk buku Inggerisnya Delicious Laughter Rambunctionious Teaching Stories from the Mathnawi of Jelaluddin Rumi.
Seseorang tanpa fikir panjang menghadap Khalifah Mesir.
“Raja Mosul”
punya seorang gundik tak sama dengan yang lain,
lebih cantik dari yang bisa saya gambarkan.
Dia nampak seperti ini.
Dia gambar kemiripannya di kertas.
Khalifah menjatuhkan pialanya.
Buru-buru dia kirim Panglimanyake Mosul
dengan seribu pasukan.Pengepungan
berlangsung seminggu,
memakan banyak korban, tembok dan
menara-menara tak lagi tegak berdiri.
Segetes lilin.Raja Mosul mengirim utusan.
“Apa motif pembunuhan ini? andai kau inginkan kota,
aku akan pergi dan kau bisa memilikinya!
Andai kau ingin kekayaan lebih, itu justru lebih
gampang.
Panglima mengeluarkan secarik kertas
bergambar perempuan itu:”ini”
Raja Mosul yang kokoh lekas menjawab:”Antarkan ia keluar.Pujaan milik pemujanya”
Saat Panglima melihat ia,dia jatuh hati
seperti Khalifah.Jangan ketawakan ini.
Cinta ini pun bagian dari Cinta yang tak
terhingga,
tanpanya dunia tak berkembang .
Obyek-obyek bergerak dari benda mati ke
tumbuh-tumbuhan,
ke diri-diri yang diberkahi roh lewat dorongan
setiap cinta yang ingin sampai bila
kesempurnaannya.
Panglima berpikir bahawa tanah tampak
subur,
sebab itu dia tebar benihnya.Tertidur dia
lihat perempuan itu
dalam mimpi.Dia setubuhi bayangnya,
dan mani menyembur.
Sejurus kemudian dia mulai terjaga.
Pelan-pelan dia merasa perempuan itu tak ada.
“Telah kuberikan benihku pada ketiadaan.
Akan kucobai perempuan licik ini.”
Seorang pemimpin yang bukan panglima
dari tubuhnya bukanlah pemimpin
yang harus dihormati : lihatlah maninya yang
tumpah diatas pasir seperti itu.
Kini dia kehilangan seluruh kendali.Dia tak
peduli
akan Khalifah, atau kematian.
“Aku jatuh cinta,” katanya.
Jangan berbuat kala panas seperti itu.
Mintalah nasehat kepada seorang Empu.
Panglima tak bisa.
Ketergila-gilaannya adalah ombak air kotor
yang membawanya.
sesuatu yang tak akan memunculkan
momok di kekelaman sumur,
dan momok itu sendiri menjadi begitu cukup kuat
untuk menjebloskan singa-singasungguhan
ke dalam lobang.
saran tambahan : berbahaya membiarkan
lelaki lain
memiliki hubungan intim dengan
perempuan di bawah perlindunganmu.Kapas dan nyala api : itulah mereka, saat
bersama-sama.
Musykil hampir mustahil, untuk memadamkan.
Panglima tak langsung balik ke Khalifah,
memencil.
Panas terik , dia tak bisa bedakan tanah dari langit.
Akalnya lenyap dalam suara gemuruh,
lobak dan anak lobak yang tak beharga.
Khalifah sendiri seekor agas, tak lebih.
Namun persis saat peladang ini melolosi
pentolan si perempuan
dan berbaring diantara diantara kedua kakinya.
Dengan zakarnya yang menegak lurus ke sasaran, pecahlah
keributan besar
dan jeritan keras para serdadudi luar tenda.
seekor singa hitam dari rawa sebelah
menangkap salah satu kuda . Kalang kabut.
Singa melompat dua puluh kaki ke udara,
tenda-tenda mengombak seperti laut.
Panglima bergegas mendekati singa,
meremukkan kepalanya dengan sekali serang,
dan kini dia lari semula ke tenda perempuan.
Saat dia rentangkan kembali kemolekannya,
zakarnyapun masih menegang.
Pertempuran itu, perkumpulan itu, seperti
dengan singa.
zakarnya terus tegak seuutuh nya sepanjang pertempuran,
dan ia tak menaburkan mani dengan lemah .
Perempuan muda itu kagum dengan kejantanannya.
Sesegera, dengan energi besar se perempuan
berserikat dengan energinya,
dan kedua roh mereka lolos dari diri mereka,
serempak.
Kapan pun dua terjalin erat begini, di situ
muncul yang lain
dari alam gaib. Ia barangkali lewat kelahiran,
andai tak ada yang menghalangi pembuahan,
namun yang ke tiga pasti datang , saat dua
bersatu dalam cinta
atau dalam benci. Bentukan-bentukan
dahsyat buah
dari hubungan seperti itu nampak di dunia
rohani.
Kau akan kenali mereka saat kau pergi
ke sana.
Persatuanmu melahirkan keturunan.
Berhati-hatilah, karenanya. Tunggu, dan sedarlah
sebelum kau menemui sesiapa saja.
Ingat , ada anak-anak yang mesti
diperhitungkan!
Anak-anak yang harus kau terima dan pelihara,
buah luapan perasaanmu dengan liyan, wujud
dengan sebuah kewadangan, perkataan, dan
tempat tinggal.
sekarang pun mereka menangisimu.
kau telah lalaikan kami, pulanglah
Insaflah diri ini. Seorang lelaki dan seorang
perempuan yang bersama-sama
sentiasa menelorkan buah rohani.
Panglima tak begitu menyedarinya. Dia jatuh
tertancap serupa seekor agas dalam
sebelanga dadih,
asyik sekali dengan asmaranya . Lantas
tiba-tiba saja, dia jemu. Dia berkata
pada perempuan itu : “jangan ceritakan sedikit pun kejadian ini pada Khalifah”.
Dia membawa ia ke sana, dan Khalifah
kesengsem,
ia seratus kali lebih jelita ketimbang yang dia bayangkan.
Seseorang bertanya pada guru petah
lidah :
“Mana yang benar dan mana yang keliru?”
“inilah yang keliru:
lelawa sembunyi dari surya dan bukan dari
gagasan tentang surya.
Dan gagasanlah yang menyelipkan rasa takut
pada lelawa dan membuatnya
menepi ke dalam gua. Gagasanmu tetang
seorang musuhlah yang mengentalkanmu
pada obat-obat tertentu”.
Musa, cahaya batin wahyu,
telah menyalakan puncak Sinai, namun
gunung tersebut
tak dapat memegang cahaya itu.
Jangan menipu diri seperti itu.
Memiliki gagasan bukanlah mengalami
kenyataan, dari apa pun.
Tak ada keberanian dalam gagasan perang.
Tembok permandiankebak dengan gambar-
gambar
dan perbincangan berlarat-larat tentang
kepahlawanan. Coba alihkan gagasan
dari kuping ke mata. Maka kupingmu yang
serupa bulu domba itu
akan menjadi sehalus serabut cahaya.
Sekujur tubuhmu akan menjadi cermin,
seluruh mata dan pernapasan rohani.
Biar kupingmu mengantarkanmu dengan
kekasihmu”
Maka Khalifah demikian keranjingan dengan
perempuan itu.
Andai cintamu mati rasa, camkan ini: ketika
apa yang kau miliki
bisa lenyap, maka ia hanyalahmimpi, kesia-
siaan, hembusan napas yang melawati misai
ia akan membunuhmu.
Ada mereka yang berkata : “Tak ada yang lain”
Mereka keliru. Tiap kesempatan mereka berkata
“andai ada kenyataan lain,
aku tentu melihatnya. Aku pastimengetahuinya”
sebab anak-anak kecil tidak memahami urut-urt=utan
penalaran,
haruskan orang dewasa berhenti bernalar?
Andai orang yang bernalar tak merasakan
kehdiran cinta
dalam semesta, itu bukan berarti cinta tak ada.
Kakak-kakak yusuf tak melihat ketampanan Yusuf,
namun Yakub tak pernah kehilangan
penglihatan terhadapnya. Musa awalnya
hanya melihat sebilah tongkat kayu,
namun ada penglihatan yang lain
ai adalah ular berbisa dan sumber panik.
Penglihatan mata bertentangan dengan
pengertian batin.
Perkara-perkara ini senyata ketahinggaan
yang nyata,
namun semua itu tampak sebagai khayalan
keagamaa buat sebagian orang,
buat mereka yang hanya percayapada kenyataan
alat kelamin dan organ pencernaan.
Jangan terangkan (perihal) kekasih pada mereka.
Bagi kita, syawat dan lapar adalah gambar pudar,
dan kekasih kian ajeg, kokoh di sini.
Lakum dinukum waliya din :
Jangan berbicara panjag lebar pada mereka
yang ragu atau mereka
yang ingkar.
Maka Khalifah punya gagasdan
untuk meniduri perempuan cantik ini.
Dan dia mendatanginya untuk menunaikan
hajatnya.
Ingatanmembesarkan zakarnya, menegang-
kannya seturut pikiran
untuk menekan dan mengangkat,
menjadikan organ itu tumbuh oleh kenikmatan.
Namun saat itu benar-benar merebahkan
diri bersama perempuan itu,
di situ datang padanya titah tuhan
untuk menghentikan lelakan menggiurkan
itu.Desisan
serupa desis tikus. Zakar susut,
dan berahi surut.
dia kira desisan itu seekor ular
mendongak di sisi tikus mendong.
Perempuaanitu melihat ” kekandasan” Khalifah
dan hanyut dalam derai tawa pada sesuatu
yang mengagumkan.
ia teringat Panglima yang membunuh singa
dengan zakar tegak berdiri.
Twanya terbahak-bahak.
Apa pun yang ia ingat hanya menambah tawanya.
Serupa tawa mereka yang mengunyah ganja,
segala sesuatu jadi lucu.
Tiap luapan perasaan punya sumber dan
kunci pembukanya.
Khalifah menggeram. Dia menghunus pedangnya.
“Apa yang demikian menggelikan?
Katakan padaku segala yang kau pikirkan.
Jangan sembunyikan satu pun. Saat sekarang,
aku terus mempertajam mata. Jika kau
berbohong, ku penggal kau.
Jika jujur, ku merdekakan kau.”
Dia susun tujuh Qur’an satu diatas yang lain
dengan bersumpah untuk menepati perkataannya.
Ketika akhirnya perempuan itu menemukan
dirinya,
ia ceritakan segala, sedetil-detilnya:
tentang kemah
di padang rumput, pembunuhan singa,
kembalinya panglima ke tenda dengan zakar
masih mengeras layaknyacula badak.
Dan kontras dengan zakar Khalifah
yang susut tanpa sebab sebuah desis-tikus.
Barang-barang tersembunyi semua diketahui.
Jangan tabur benih buruk. Yakinlah, mereka
akan muncul,
Hujan dan panas , surya menyembulkan
mereka ke udara.
Musim semi tiba, usai gogrokan daun-daun,
Yang cukup membuktikan kebenaran kiamat.
Rahasia-rahasia terdedah di musim semi,
keluar dari bibir-bumi ke daun.
Duka-cita menjadi mabuk-anggur,
namun dari mana anggur datang? pikirkan.
Dahan berbunga tak nampak serupa semaian.
Manusia tak mirip mani, Isa datang
dari tiupan Jibril, namun dia tak dalam bentuk itu.
Buah anggur tak nampak seperti tanamananggur.
Percintaan menyemaikan sesuatu
yang lain sama sekali, sebuah tempat-hidup.
Tak ada asal serupa produknya.
Kita tak dapat mengetahui dari mana
kesakitan kita.
Kita tak tahu segala yang telah kita perbuat.
Sungguhpun kita menderita karenanya.
Khalifah kembali pada kejernihannya.
“Karena kebanggaan
atas kekuasaanmu, kuambil perempuan ini dari orang lain.
Maka tentu seseorang datang mengetok
pintuku.
Dia berzina adalah mucikari
bagi isteri sendiri.
Andai kau lukai seseorang, kau garit
luka yang sama pada dirimu.
Pengkhianatanku
menjadi sobatki pengkhianat untukku.
Pengulangan ini
harus disudahidi sebuah tempat, di sini,
dalam kemurahan hati.
Akan ku kembalikan kau pada Panglima,
kukatakan istri-istri lainku cemburu.
Dan karena Panglima cukup berani
mengambilmu dari Mosul,
dia boleh mengahwinimu”
Inilah kejantanan seorang nabi.
Khalifah secara seksual impoten,
namun kejantanannya perkasa.
Inti kejantanan sejati adalah kesanggupan
untuk melepaskan kenikmatan-kenikmatan
tubuh.Kedahsyatan tak sekulit ari dibandingkan
kemuliaan Khalifah di akhir
putaran menabur syahwat menuai
kerahasiaan dan pembalasan.
(Mathnavi V , 3831-4034)
What’s Happening i am new to this, I stumbled upon this I’ve discovered It positively helpful and it has aided me out loads.
I’m hoping to give a contribution & assist other customers like its aided me. Good job.