Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya

Posted by adiospunk on Julai 19, 2011 · 5 Komen 

Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya,
Sedang kekasihnya masih termenung di balkoni
Namun tak ada surat yang terselit pada kaki merpati

Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya,
Sedang kekasihnya masih mencakar-cakar pasir di persisir pantai,
pagi ini tak ada mesej dalam botol dihantar badai

Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya,
Sedang kekasihnya masih tetap meratap nasib,
Mengharap isyarat gumpalan asap melintasi langit

Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya,
sedang kekasihnya sudah sedemikian termenung,
menunggu getaran pada benang yang menyambung dua tin kosong

Andai cinta sudah menjadi bisu
Berbicaralah melalui gerak isyarat jemarimu
bahkan jika karam sekalipun
Berbicaralah bahasa S.O.S dari kelipan lampu

Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya,
sedang kekasihnya tidak lagi bersandar di balik pintu
Tak lagi mengharap titipan warkah saat posmen berlalu

Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya,
sedang kekasihnya mulai tertidur sebelum sempat berbicara
meskipun lewat bahasa tembus udara
lewat telefon di gengamanmu, lewat pesanan-pesanan ringkasmu
Saatnya cinta tak lagi mengirimkan berita untuk kekasihnya,
Sedang kekasihnya semakin hilang percaya kepada cinta dan satelit,
dia sudah letih menantimu di laman sosial dan kotak email

berkatalah…
walau tak seindah kata-kata yang bersayap
walau lebih jelek dari kata-kata yang merayap

Berkatalah…
walau sekadar ungkapan salam  di dalam mimpi
walau sekadar ucapan cinta telepathy , bicara ghaib hati ke hati

Filed under adios world, artistik, puisi, sastera